Pages

Senin, 04 April 2016

Media pembelajaran dalam setrategi pembelajaran

Media pembelajaran dalam setrategi pembelajaran

A. Pengertian Media Pembelajaran Dalam Setrategi Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin Medius atau Medium” yang secara harfiah berarti tengah”, “perantara‟ atau pengantar‟. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk  belajar ebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingindicapai. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demitercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah padaumumnya.Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dan alat peraga, namun kedua istilah tersebut juga digunakan saling bergantian.

a. Fungsi-Fungsi Media Dalam Pembelajaran
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
-  Media menghasilkan keseragaman pengamatan
-  Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
-  Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
-  Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
- Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
  1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
  2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
  3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
  4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.
Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Jenis Media
1
2
3
4
5
6
Gambar Diam
S
T
S
S
R
R
Gambar Hidup
S
T
T
T
S
S
Televisi
S
S
T
S
R
S
Obyek Tiga Dimensi
R
T
R
R
R
R
Rekaman Audio
S
R
R
S
R
S
Programmed Instruction
S
S
S
T
R
S
Demonstrasi
R
S
R
T
S
S
Buku teks tercetak
S
R
S
S
R
S
Keterangan :
R = Rendah  S = Sedang   T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh: bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.

2. Pengertian Setrategi Pembelajaran
Strategi  belajar-mengajar, menurut J.R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room (1976)  ialah  a plan, method, or series of activities design to achieve a particular educational goal(P3G, 1980).
Menurut  pengertian  ini  strategi  belajar-mengajar  meliputi  rencana,  metode  dan  perangkat kegiatan yang direncanakan  untuk  mencapai  tujuan  pengajaran  tertentu.  Untuk  melaksanakan  strategi  tertentu  diperlukan  seperangkat  metode  pengajaran.  Strategi  dapat  diartikan  sebagai  aplan  of  operation  achieving  something  “rencana  kegiatan  untuk  mencapai  sesuatu”.  Sedangkan metode ialah a way in achieving something “cara untuk mencapai sesuatu”. Untuk  melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian  demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi belajar mengajar. Unsur  seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi  adalah:  waktu  tersedia,  kondisi  kelas  dan  lingkungan  merupakan  unsur-unsur  yang  mendukung  strategi belajar-mengajar.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk  belajar ebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingindicapai. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demitercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah padaumumnya.Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dan alat peraga, namunkedua istilah tersebut juga digunakan saling bergantian.
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas( dalam bentuk kata-katatertulis atau lisan belaka).
2.  Mengatasi keterbatasan ruang,waktu dan daya indera, seperti:
a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar,film bingkai,film,atau model.
b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed  photo-grafy.
 d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bias di tampilkan lagi lewat rekamanfilm,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,diagram,dan lain-lain.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkandalam bentuk film, film bingkai,gambar, dan lain-lain.
3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a.  Menimbulkan kegairahan belajar
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dankenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran ditetukan sama untuk setiap siswa, makaguru akan banyak mengalami kesulitan bilamana senuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bilalatar-belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi denganmedia pembelajaran, yaitu:
a.  Memberikan perangsang yang sama
b.  Mempersamakan pengalamam
c.  Menimbulkan presepsi yang sama.
Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangandengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran. Media pembelajaran mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas), media berbasis visual (buku, charts, grasfik, peta, figure/gambar, transparansi, film bingkai, atau slide), media berbasisaudio-visual (video, film, slide bersama tape, televisi), dan media berbasik komputer (pengajarandengan bantuan computer.

Jakarta :Rajawali,1990.Arsyad Azhar, Media Pembelajaran,
Pembelajaran,Jakarta:Ciputat Pers,2002.Hamalik Oemar, Media
Pendidikan, Bandung: Penerbit Alumni,1985


0 komentar:

Posting Komentar